MAKALAH
FLORENCE
NIGHTINGALE,BIOGRFI,PARADIGMA DAN PENERAPAN TEORI
Nama
Pembimbing: Shinta Wahyusari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat
Di susun oleh:
MUSTHAFA
(14201.09.17041)
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY
PESANTREN ZAINUL HASAN PROBOLINGGO
2018- 2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puja
dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala limpah rahmat dan hidayahnya.
Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, dan sholawat serta
salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada proklamator sedunia, pejuang
tangguh yang tak gentar menghadapi segala rintangan demi umat manusia, yakni
Nabi Muhammad SAW.
Adapun maksud penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas di STIKES Hafshawaty,kami
susun dalam bentuk kajian ilmiah dengan judul” Florence
Nightingale, Biogrfi, Paradigma Dan Penerapan Teori”
dan
dengan selesainya penyusunan makalah ini, kami juga tidak lupa menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. KH.
Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, SH.MM sebagai pengasuh pondok pesantren Zainul
Hasan Genggong
2. Dr. H. Nur Hamim, S.Kep., Ns. M. Kep. Mat sebagai
ketua STIKES Hafshawaty Zainul Hasan Genggong
3. Sinta
Wahyu Sari, M.Kep., Sp. Mat sebagai Ketua Prodi S1 Keperawatan
4. Rizka Yunita ,S.kep.,Ns.,M.kep Sebagai Wali Kelas Prodi S1
Keperawatan
5.
Shinta Wahyusari, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.Mat
Sebagai
Dosen Mata Kuliah Florence
Nightingale,Biogrfi,Paradigma Dan Penerapan Teori
Pada akhirnya atas penulisan materi
ini kami menyadari bahwa sepenuhnya belum sempurna. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati mengharap kritik dan saran dari pihak dosen dan para audien
untuk perbaikan dan penyempurnaan pada materi makalah ini.
Probolinggo,12 Desember
2018
DAFTAR
ISI
Cover ........................................................................................................................ i
Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi ........................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang ............................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan............................................................................................ 1
1.4
Manfaat ......................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Florence Nigthingale....................................................................................... 8
2.2 Biografi Florence Nightingale......................................................................... 8
2.3 Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale................................ 10
2.4 Teori Florencen Nightingale............................................................................ 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 15
3.2 Saran............................................................................................................... 16
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu
keperawatan adalah Rangkaian teori dan praktek yang bertujuan dalam peningkatan
kualitas pelayanan pada klien. Mendalami ilmu dan mempelajarinya berarti
membekali diri dalam rangka memperkaya khasanah keilmuan tenang Keperawatan,
sehingga bisa dianalisis, dibuktikan dan dikembangkan dengan parameter dalam
ilmu kesehatan secara umum maupun secara khusus (ilmu keperawatan). Integritas
seorang perawat memerlukan effort dan pengorbanan yaitu dengan cara mempelajari
ilmu keperawatan dan mempraktekannya.
Keperawatan dikatakan sebuah profesi karena semua
karakteristik profesi semuanya ada dalam diri perawat, yaitu: (1) body of knowledge (tubuh pengetahuan),
92) penggunaan riset sebagai dasar pengembangan keperawatan, (3) adanya
pendidikan tinggi. Untuk memantapkan diri menjadi sebuah profesi yang kuat maka
perlu mengkokohkan dasar keilmuan/sains, didukung oleh bangunan etika dan moral
yang tersandar, dan dilingkupi oleh jaminan hukum yang pasti. Oleh karena itu,
bangunan keilmuan sains keperawatan harus selalu dikembangkan.
Menurut
Florence, keperawatan adalah profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan
menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan.
Ninghtingale menegaskan bahwa keperawatan adalah ilmu dan kiat yang memerlukan
pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit. Tujuan tindakan keperawatan
adalah memelihara, mencegah infeksi dan cedera, memulihkan dari sakit,
melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan. Alasan tindakan
keperawatan yakni menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami
untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan
luka. Konsep individu merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial,
dan spiritual yang lengkap dan berpotensi. Konsep sehat adalah keadaan bebas
dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh. Konsep lingkungan
adalah bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang. Teori Nightingale adalah teori yang
mengemukakan tentang lingkungan. Florence Noghtingale sendiri adalah perawat
yang pertama kali ada di dunia dan beliau di kenal sebagai wanita yang pantang
menyerah dalam merawat pasien dan memiliki jiwa penolong serta sangat berperan
penting dalam perkembangan ilmu keperawatan. Teori dari Florence nightingale
sangatlah bermanfaat bagi para perawat terutama pada saat kita merawat pasien.
Mungkin pada saat kita merawat pasien kita melupakan faktor lingkungan di sekitar
pasien, padahal lingkungan sangatlah berpengaruh dalam penyembuhan pasien.
Pasien sangatlah membutuhkan kenyamanan dan ketenangan pada saat dia di rawat.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan perhatian kita semua.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Bibliografi Florence Nightingale?
2.
Paradigma Florence Nightingale?
3.
Bagaimana Cara
Menerapkan Teori Florence Nigtingale?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui bibiografi dari Florence
Nightingale
2. Untuk
mengetahui paradigma dari Florence
Nightingale?
3.
Untuk mengetahui bagaimana
riwayat tokoh Florence Nightingale dan bagaimana perkembangan teorinya serta
untuk berespon terhadap perilaku klient dalam memenuhi kebutuhan klient dengan
segera untuk berinteraksi dengan klient untuk memenuhi kebutuhan klient.
4. Untuk
mengetahui bagaiman gambaran skema dari
Florence Nightingle
1.4 Manfaat
1.
Menjadi
penyemangat dan menambah kinerja kita sebagai perawat agar seperti Florence
Nightingale yang tidak pantang menyerah dalam merawat pasien dan memperjuangkan
nasib perawat.
2.
Menambah
pengetahuan kita sebagai mahasiswa perawat tentang teori Nightingale
3.
Menambah
pengetahuan penerarapan teori bagi seorang perawat
4.
Menjadikan
perawat yang profesional dalam kinerja di sebuah rumah sakit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep
Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan
perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk
dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan
nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 ). Melalui observasi dan
pengumpulan data, Nightingale menghubungkan antara status kesehatan klien
dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang menimbulkan perbaikan kondisi
higiene dan sanitasi selama perang Crimean.
Torres
mencatat ( 1986 ) mencatat bahwa nightingale memberikan konsep dan penawaran
yang dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
Nightingale dalam teori deskripsinya memberikan cara berpikir tentang
keperawatan dan kerangka rujukan yang berfokus pada klien dan lingkungannya (
Torres, 1986). Surat Nightingale dan tulisannya tangannya menuntun perawat
untuk bekerja atas nama klien. Prinsipnya mencakup bidang pelayanan,
penelitian, dan pendidikan. Hal paling penting adalah konsep dan prinsip yang
membentuk dan melingkupi praktik keperawatan (marriner – tomey, 1994).
Nightingale berpikir dan menggunakan proses keperawatan. Ia mencatat bahwa
observasi [pengkajian] bukan demi berbagai informasi atau fakta yang
mencurigakan, tetapi demi penyelamatan hidup dan meningkatkan kesehatan dan
keamanan.”
2.1 Florence
Nigthingale
Florence Nightingale adalah pelopor perawat modern, penulis
dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu atas jasanya yang
tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung
Krimea, Rusia
Florence Nightingale adalah seorang
perawat modern. Ia dikenali dengan nama The Lady With The Lamp yang berarti
sang wanita dengan lampu. Ia meniti karirnya di rumah sakit ST. Thomas Hospital
tetapi ditentang keras oleh keluarganya. Ia diterima mengikuti kursus
pendidikan perawat pada usia 31 tahun. Ditunjuk oleh pemerintahan Inggris untuk
menata asuhan keperawatan rumah sakit militer di Turki memberi peluang baginya
untuk meraih prestasi (Taylor. C, 1989). Sesudah
perang krim Florence Nightingale kembali ke Inggris mempelopori berdirinya
sekolah-sekolah perawat modern tahun 1840
2.2 Biografi
Florence Nightingale
Florence Nightingale
(lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis
dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (The Lady With The Lamp) atas jasanya
yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang kimea, di
Semenanjung Krimea, Rusia.
Florence Nightingale mengidupkan kembali konsep penjagaan
kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada
pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetil
menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik
pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.
pada tanggal 12 Agustus 1853, Nightingale mendapat
pekerjaan sebagai pengawas bagian keperawatan di Institute for the Care of Sick Gentlewomen, sebuah rumah sakit
kecil yang terletak di Upper Harley Street, posisi yang ia tekuni hingga bulan
Oktober 1854. Ayahnya memberinya ₤500 per
tahun (setara dengan ₤25,000 atau Rp 425 juta pada masa sekaang),
sehingga Florence dapat hidup dengan nyaman dan meniti karirnya..
Disini ia
beragumentasi sengit dengan Komite Rumah Sakit karena mereka menolak pasien
yang beragama katolik. Florence mengancam akan mengundurkan diri, kecuali bila
komite ini mengubah peraturan tersebut dan memberinya izin tertulis bahwa
“rumah sakit akan menerima tidak saja pasien yang beragama Katolik, tetapi juga
Yahudi dan agama lainnya, serta memperbolehkan mereka menerima kunjungan dari
pendeta-pendeta mereka, termasuk rabi, dan ulama untuk orang islam”.
Pada 1854
berkobarlah peperangan di Semenanjung Krimea. Pada tanggal 21 Oktober 1854
bersama 38 gadis sukarelawan yang dilatih oleh Nightingale dan termasuk bibinya
Mai Smith berangkat ke Turki. Beberapa gadis sukarelawan terguncang jiwanya dan
tidak dapat langsung bekerja karena cemas, semua ruangan penuh sesak dengan
prajurit-prajurit yang terluka, dan beratus-ratus prajurit bergelimpangan di
halaman luar tanpa tempat berteduh dan tanpa ada yang merawat. Florence
melakukan perubahan-perubahan yang peting ia mengusahakan agar penderita yang
berada di luar paling tidak bernaung di bawah pohon dan menugaskan pendirian
tenda.
Florence
Nightingale kembali ke Inggris sebagai pahlawan pada tanggal 7 Agustus 1857,
semua orang tahu siapa Florence Nightingale dan apa yang ia lakukan ketika ia
berada di medan pertempuran Krimea, dan menurut BBC, ia merupakan salah satu tokoh
yang paling terkenal setelah Ratu Victoria.
Florence
berargumen bahwa dengan adanya sekolah perawat, maka profesi perawat akan lebih
dihargai, ibu-ibu dari keluarga baik-baik akan mengijinkan anak-anak
perempuannya untuk bersekolah disana dan masyarakat akan lain sikapnya
menghadapi seseorang yang terdidik. Sekolah tersebut pun didirikan di
lingkungan rumah sakit St. Thomas Hospital, London. Dunia kesehatan pun
menyambut baik pembukaan sekolah perawat tersebut.
Saat
dibuka pada tanggal 9 Juli 1860 berpuluh-puluh gadis kalangan baik-baik
mendaftarkandiri, perjuangan Florence di semenanjung Krimea telah menghilangkan
gambaran lama tentang perempuan perawat. Dengan didirikannya sekolah perawat
tersebut telah diletakkan dasar baru tentang perawat terdidik dan dimulailah
masa baru dalam dunia perawatan orang sakit. Kini sekolah tersebut dinamakan
sekolah Perawat dan Kebidanan Florence Nightingale (Florence Nightingale School of Nursing and Midwifery) dan merupakan
bagian dari Akademi King College London.
Pada tahun 1860 Florence menulis buku Catatan
tentang Keperawatan (Notes on Nursing)
buku setebal 136 halaman ini menjadi buku acuan pada kurikulum di sekolah
Floence dan sekolah keperawatan lainnya. Buku ini juga menjadi populer di
kalangan orang awam dan terjual jutaan eksemplar di seluruh dunia.
Pada tahun 1861 cetakan lanjutan bukuini
terbit dengan tambahan bagian tentang perawatan bayi. Pada tahun 1869, Nightingale dan Elizabeth
Blackwell mendirikan Universitas Medis Wanita. Pada
tahun 1870-an, Linda Richards, “perawat terlatih pertama Amerika”,
berkonsultasi dengan Florence Nightingale di Inggris, dan membuat Linda kembali
ke Amerika Serikat dengan pelatihan dan pengetahuan memadai untuk medirikan
sekolah perawat. Linda Richards menjadi pelopor perawat di Amerika Serikat dan
Jepang. Pada tahun 1883 Florence dianuhgrahkan medali
Palang Merah Kerajaan (The Royal Red
Cross) oleh Ratu Victoria. Pada
tahun 1907 pada umurnya yang ke 87 tahun Raja Inggris, di hadapan beratus-ratus
undangan menganugerahkan Florence Nightingale dengan bintang jasa The Order of
Merit dan Florence Ninghtingale menjadi wanita pertama yang menerima bintang
tanda jasa ini. pada tahun1908 ia dianugrahkan Honorary of the City dari kota London.
2.3 Paradigma Keperawatan Menurut Florence
Nightingale
Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara
pandang orang terhadap diri dan lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam
berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku (konatif) ,
Vardiansyah (2010) Dalam Kamus Filsafat memaparkan beberapa pengertian tentang
paradigma secara lebih sistematis. Paradigma dalam beberapa pengertian adalah
sebagai berikut:
1.
Cara memandang sesuatu,
2.
Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi model, pola,
ideal. Dari model-model ini fenomenon yang dipandang dijelaskan,
3.
Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang
menentukan atau mendefinisikan suatu studi ilmiah konkret. Dan ini melekat di
dalam praktek ilmiah pada tahap tertentu,
4.
Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk
memecahkan problem- problem riset. Lorens Bagus (2005: 779)
Paradigma Keperawatan Florence Nightingale
berorientasi pada lingkungan. Dia percaya bahwa lingkungan pasien harus diubah
untuk memungkinkan alam untuk bertindak atas pasien (McKenna, 1997; Nightingale,
1969). Dalam Alligood, 2006) Menurut Nightingale ada empat komponen paradigma
keperawatan, yakni :
1. Manusia
Meskipun sebagian besar tulisan Nightingale merujuk
kepada orang sebagai orang yang menerima perawatan, dia percaya bahwa orang
tersebut adalah makhluk yang dinamis dan kompleks. Reed dan Zurakowski (1996)
menyatakan, "Nightingale membayangkan orang karena membandingkan
fisik". Untuk sebagian besar, Nightingale juga menggambarkan seorang
pasien pasif dalam hubungan ini. Namun, ada referensi khusus untuk pasien
melakukan perawatan diri bila mungkin dan khususnya, menjadi terlibat dalam
waktu dan substansi makanan, dengan demikian, pasien bukan individu yang
benar-benar pasif
2 2 . Lingkungan
Konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam
kontek lingkungan secara keseluruhan
terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
A. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan
lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor
tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersihyang selalu akan
mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari
debu, asap, bau-bauan. Lingkungan dibuatsedemikian rupa sehingga
memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Tempat tidur
harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
B.
Lingkungan
psikologi (psychologi enviroment)
Nightingale
melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan srtres fisik
dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.Tidak boleh memberikan harapan yang
terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya.
C.
Lingkungan
sosial (social environment)
Observasi
dari lingkunngan sosial terutama hubungan yang spesifik dihubungkan dengan
keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Lingkungan sosial
selalu dibicarakan dalam hubungannya dengan pasien yaitu lingkungan pasien yang
secara menyeluruh
3. Keperawatan
Nightingale percaya keperawatan sebagai panggilan
jiwa. Perawat adalah untuk membantu alam yang menyembuhkan pasien (Chinn &
Kramer, 2008; Nightingale, 1969; Reed & Zurakowski, 1996; Selanders,
1998). Dia mendefinisikan berbagai jenis keperawatan sebagai keperawatan yang
tepat (Perawatan orang sakit), keperawatan umum (promosi kesehatan), dan
kebidanan keperawatan (Reed dan Zurakowski, 1996; Selanders, 1998).
Nightingale melihat keperawatan sebagai "ilmu
manajemen lingkungan" (Whall, 1996). Perawat yang menggunakan akal sehat,
pengamatan, dan kecerdasan memungkinkan alam untuk efektif memperbaiki pasien
(DeGraaf, Marriner Tomey, Mossman, et al., 1994) Nightingale percaya
bahwa setiap wanita, pada satu waktu dalam hidupnya, akan menjadi perawat dalam
arti bahwa keperawatan adalah memiliki tanggung jawab untuk kesehatan orang lain.
Buku catatan Nightingale tentang Keperawatan awalnya diterbitkan pada tahun
1859 bertujuan menyediakan pedoman wanita untuk merawat orang yang mereka
cintai di rumah dan memberikan nasihat tentang bagaimana untuk "berpikir
seperti seorang perawat" (Nightingale, 1969, hal. 4)
4. Kesehatan
Nightingale (1954) menulis,
“kesehatan bukan hanya menjadi baik tetapi untuk dapat menggunakan dengan baik
setiap kekuatan yang kita miliki ". Dari pernyataan ini, kita dapat
menyimpulkan bahwa ia percaya dalam pencegahan dan promosi kesehatan di samping
merawat pasien dari sakit hingga menjadi sehat.
2.4 Teori
Florencen Nightingale
A.
Teori
adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap
kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan
menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berrhasil tidaknya respon adapatsi
seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence N.
Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak
sebagai pengaruh dari lingkungannya berperanpenting pada setiap individu dalam
berespon adaptif atau mal adaptif.
B.
Teori
kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan
teori Florence N, sebagai conoth kebuuthan oksigen dapat dipandang sebagai
udara segar, ventilasi dan kebutuhanlingkungan yang aman berhubungan dengan
saluran yang baik dan air yang bersih.
Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan
kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan
hidupnya.
A.
Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan
dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip
tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil
tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan.
Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress
begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence N, menekankan
penempatan pasien dalamlingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek
stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba,
,semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya
stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor
perawat modern, penulis dan ahli statistik. Ia dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa
kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Teori
model konsep Florence nightingale memposisikan lingkungan sebagai focus asuhan
keperawatan, dan perawat tidak perlu lagi memahami seluruh proses penyakit,
dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dengan kedokteran. Model dan
konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktek keperawatan, sehingga
dikembangkan secara luas dengan tindakan yang hanya memberikan kebersihan
lingkungan kurang benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses
perawatan pada pasien sehingga perlu diperhatikan. Nightingale tidak memandang
perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan
pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan
lingkungan,kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat (Nightingale, 1860;
Torres 1986).
Perawat
adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi tidak untuk
menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah merwat orang
yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan sangat membantu
dalam proses penyembuhan penyakit. Perawat juga bukan hanya memberikan obat untuk
menyembuhkan penyakit tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan fisik,
psikologis, social pasien sembuh.
Falsafah Keperawatan menurut Florence Nightingale (Modern nursing)
yaitu melihat penyakit sebagai proses pergantian atau perbaikan reparative
proses dan 4 komponen paradigma keperawatan antara lain: manusia, keperawatan,
sehat-sakit (kesehatan) dan lingkungan.
B.
SARAN
Floren
Nightingale merupakan seorang perawat yang perlu ditiru dalam proses
keperawatan dan proses penyembuhan penyakit. Marilah kita sebagai perawat
berusaha untuk meringankan penderitaan pasien yang kita rawat. Rawatlah pasien
seperti kita merawat orang yang paling kita saying. Menjadi perawat bukanlah
pekerjaan yang mudah, tetapi kalau kita tidak mencoba kita tidak akan pernah
bisa. Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mempunyai tekad
untuk melakukannya dengan gigih dan penuh kasih sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,Aziz
Alimul. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan.Salemba medika:Jakarta.
Potter and
Perry. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.
Gaffar, Laode J. 1997. Pengantar Keperawata Profesional.
EGC. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar